Pendidikan dan kepribadian memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain dalam proses pembentukan karakter seseorang. Sebagai contoh, dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Prof. Dr. Arief Rachman, beliau menyatakan bahwa “Pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang melalui nilai-nilai yang diajarkan di sekolah.”
Menurut psikolog terkenal, Carl Rogers, “Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pengembangan kepribadian yang sehat.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter seseorang.
Kaitan antara pendidikan dan kepribadian juga terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Maria Montessori, seorang ahli pendidikan terkenal. Beliau menemukan bahwa lingkungan belajar yang mendukung dan penuh dengan nilai-nilai positif dapat membantu dalam pembentukan kepribadian anak-anak.
Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter juga menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Pendidikan karakter merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pendidikan di Indonesia.” Hal ini menunjukkan kesadaran pemerintah akan pentingnya kaitan antara pendidikan dan kepribadian dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan kepribadian memiliki hubungan yang sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian lebih dalam pengembangan sistem pendidikan yang mampu membentuk kepribadian yang baik dan positif pada setiap individu.