Toleransi adalah kunci keharmonisan dalam beragama. Untuk itu, penting bagi setiap individu untuk membangun karakter toleran sejak dini. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan beragama melalui pembentukan karakter toleran.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, menciptakan karakter toleran sejak dini merupakan bagian dari upaya membangun generasi yang memiliki nilai-nilai keberagaman. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan di Indonesia yang mendorong terciptanya masyarakat yang pluralistik dan toleran.
Pendidikan merupakan sarana yang efektif dalam membentuk karakter toleran. Dalam buku “Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multikulturalisme”, Prof. Dr. A. Syafi’i Maarif menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk sikap dan perilaku yang toleran terhadap perbedaan.
Dalam konteks ini, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter toleran pada peserta didik. Menurut Prof. Dr. H. M. Arifin, guru harus menjadi contoh yang baik dalam menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Dengan demikian, peserta didik akan terdorong untuk meniru sikap toleransi yang ditunjukkan oleh guru.
Selain peran guru, kurikulum pendidikan juga harus memperhatikan pembentukan karakter toleran. Menyelaraskan kurikulum dengan nilai-nilai toleransi akan membantu peserta didik memahami pentingnya menghargai perbedaan. Dengan demikian, mereka akan terbiasa berinteraksi dengan beragam latar belakang agama dan budaya tanpa prasangka.
Sebagai penutup, penting bagi kita semua untuk memahami pentingnya membangun karakter toleran dalam menjaga keharmonisan beragama. Melalui pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter toleran, kita dapat menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis meskipun berbeda-beda. Mari bersama-sama membangun karakter toleran untuk masa depan yang lebih baik.